Restoran




Pada suatu waktu ada seorang pria membuka restoran. Ruangannya bersih dengan tata meja yang cantik dan menu yang menarik. Kemudian salah seorang temannya bertandang dan berkata, "Mengapa kau tidak pasang papan nama, seperti semua tempat makanan lain? Sebaiknya kau pasang papan nama di atas dengan tulisan 'RESTORAN MAKANAN TERBAIK'." 

Ketika papan nama telah selesai dicat lalu ada orang lain yang datang dan berkomentar, "Kau harusnya lebih spesifik dong. Coba tambahkan kata-kata 'TERSEDIA DI SINI' pada papan nama restoranmu. Dengan demikian orang-orang akan tahu bahwa makanan terbaik tersedia di sini bukan di semua restoran." 

Pemilik Restoran berpikir, barangkali itu ide yang baik juga, maka ia mengubah papan nama seperti yang telah disarankan sehingga plang itu kini berbunyi: ‘RESTORAN: MAKANAN TERBAIK TERSEDIA DI SINI’. 

Tidak lama kemudian orang lain datang dan bertanya, "Kenapa kau tulis 'DI SINI'? Setiap orang tentunya bisa lihat di mana restoran ini berada." 

Lantas pemilik restoran ini mengubah papan namanya lagi. Seorang warga yang sedang berada di sana bertanya padanya, "Mengapa kau tulis 'TERSEDIA'?" Semua restoran toh memang menyediakan sesuatu kan? Bagaimana kalau kata itu dihilangkan sajalah?" Akhirnya kata tersebut dihilangkan. 

Setelah itu pengunjung lain berkata, "Jika kau menggunakan kata-kata 'MAKANAN TERBAIK', beberapa orang pasti akan mempertanyakan apakah makanan itu benar-benar terbaik dan pasti akan ada orang yang tidak setuju. Agar tidak mendapat kritikan, hapus saja kata 'TERBAIK'. 

Ia mengikuti anjuran itu. Sekarang tinggal kata 'MAKANAN' di papan nama itu, lalu orang keenam melongok di pintu sambil berujar, “Mengapa pakai kata 'MAKANAN' di plangmu? Setiap orang pasti tahu kan bahwa restoran memang menjual makanan. Bukan menjual pakaian.” 

Akhirnya si pemilik restoran menurunkan plang itu sembari bertanya-tanya di dalam hatinya: kapan akan datang orang yang lapar ke restorannya daripada orang-orang yang berkomentar ini-itu… 

Dalam hidup ini kita sebagai pribadi, anggota keluarga, anggota organisasi dan masyarakat seringkali dihadapkan pada pilihan-pilihan. Tak jarang kita mendapat saran, komentar dan kritikan atas pilihan-pilihan yang kita ambil. Kadang pilihan itu benar, kadang pilihan itu keliru. Inilah proses belajar yang harus dilalui 
untuk lebih mengenal diri sendiri dan suara hati yang kadang terdengar sayup-sayup. 

No comments:

Post a Comment